Kemampuan Number Sense
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Number feel berhubungan dengan kemampuan intuisi tentang besaran bilangan dan kombinasinya, seperti halnya kemampuan untuk bekerja dengan bilangan dalam menyelesaikan persoalan secara fleksibel yang disertai dengan alasan yang masuk akal. Kemampuan ini meliputi fleksibilitas dalam proses menghitung tanpa alat bantu, estimasi, mengetahui besaran bilangan, dapat memodelkan suatu soal ke dalam model matematika, dan dapat menyelesaikan soal dengan alasan yang tepat.
Number feel merujuk pada kemampuan pemahaman umum seseorang tentang bilangan dan operasinya secara fleksibel dalam memecahkan masalah matematika dan mampu mengembangkan strategi yang ampuh untuk menyelesaikan masalah matematika yang rumit.
Di dalam pembelajaran matematika, siswa tidak akan bisa terlepas dari penguasaan bilangan. Untuk menilai kemampuan number feel siswa, kita harus menguji fleksibilitas dalam menghadapi angka-angka yang ditunjukkan oleh siswa. Fleksibilitas ini bisa diamati ketika siswa dapat memenuhi empat komponen penting dari number sense. Ke-empat komponen penting dari number feel menurut Markovits dan Sowder (dalam Shafar, 2007, hlm. 24) dijabarkan sebagai berikut:
1. Understanding position out magnitude (pemahaman besaran bilangan)
Understanding position out magnitude atau pemahaman besaran bilangan, yaitu seseorang harus dapat membandingkan bilangan sehingga mereka dapat mengurutkan bilangan tersebut, mengetahui yang mana dari dua bilangan yang mendekati nilai yang diminta dan untuk mengidentifikasi bilangan dari dua bilangan yang diberikan. Siswa yang memiliki kemampuan number feel yang baik akan mampu mencapai tujuan yang mereka inginkan ketika membandingkan berbagai bentuk bilangan. Hal ini berarti bahwa siswa akan merasa tidak asing bekerja dengan semua bentuk bilangan, desimal, pecahan, persen, dan bilangan berpangkat (eksponen) secara bersamaan ataupun terpisah.
2. Mental computation (perhitungan mental)
Mental computation atau perhitungan mental, yaitu proses menghitung tanpa menggunakan alat bantu hitung apapun. Kunci utama dalam perhitungan mental ini adalah visualisasi dari proses manipulasi operasi perhitungan. Biasanya mereka yang mempunyai kemampuan number feel yang baik memiliki cara berhitung yang unik dan tidak terikat dengan alogaritma yang biasanya.
Adapun strategi dalam perhitungan mental harus masuk akal dan diterima nalar serta tanpa mengubah makna dari bilangan atau operasi dari perhitungan tersebut.
3. Computational estimation (perkiraan dalam perhitungan)
Estimasi adalah suatu nilai yang diperoleh dengan pertimbangan subjektif, biasanya sesudah dilakukan pemeriksaan hati-hati mengenai information yang mendasari perkiraan tersebut. Estimasi dapat terbagi atas tiga kategori berikut:
a. Numerosity estimation
Numerosity estimation atau estimasi angka adalah suatu kemampuan untuk memperkirakan jumlah dari benda atau objek yang ada. Biasanya digunakan untuk menjawab pertanyaan “berapa banyak”. Misalnya, berapa banyak roda motor yang ada di parkiran? Atau berapa banyak peserta upacara bendara yang ada di dalam lapangan sekolah?
b. Measurement estimation
Measurement estimation atau estimasi pengukuran adalah suatu kemampuan untuk memperkirakan berat, panjang, atau book dari suatu objek atau waktu untuk menyelesaikan sebuah tugas. Salah satu contohnya yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah berapa tinggi pohon itu? Atau berapa lama waktu yang dibutuhkan dari rumah ke sekolah?
c. Computational estimation
Computational estimation atau estimasi perhitungan adalah suatu kemampuan untuk memperkirakan jawaban dari suatu perhitungan angka. Perkiraan tersebut biasanya mendekati hasil perhitungan atau gambaran hasil perhitungan dengan menggunakan alasan dan metode informal yaitu metode yang tidak terkait dengan alogaritma, tetapi dengan pemahaman intuitif dan refleksibel (tidak terikat dengan satu metode tertentu).
4. Judging reasonableness of results (menilai kelayakan hasil)
Judging reasonableness of results atau menilai kelayakan hasil berarti bahwa siswa harus memeriksa jawaban yang mereka peroleh dengan atau tanpa alat dan menetukan jawaban tersebut sesuai dengan pertanyaan yang diberikan dan konteksnya.
Referensi
Shafar, R. R. (2007). Studi Kemampuan Number Sense Siswa Kelas V SD Al Kautsar Kota Malang. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/
Post a Comment
Post a Comment