Program Semester (Prosem)
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Program semester atau prosem merupakan penjabaran dari programme tahunan yang berisi hal-hal yang ingin dicapai pada semester tersebut. Program semester adalah rumusan kegiatan belajar mengajar untuk satu semester yang kegiatannya didasarkan pada materi yang tertuang dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Program semester dibuat berdasarkan pertimbangan alokasi waktu yang tersedia, jumlah pokok bahasan yang ada dalam semester tersebut, dan frekuensi ujian yang disesuaikan dengan kalender pendidikan. Program semester akan mempermudah guru dalam merencanakan alokasi waktu mengajarkan materi yang harus dicapai dalam semester tersebut. Pada dasarnya yang menjadi isi dari programme semester adalah apa yang tercantum dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), tetapi terdapat perluasan dan kelengkapan sehingga membentuk suatu programme kerja pengajaran.
Menurut Usman (2002, hlm. 54) “penyusunan programme semester berfungsi sebagai acuan menyusun satuan pelajaran, acuan kalender kegiatan belajar mengajar, dan untuk mencapai efesiensi dan efektifitas penggunaan waktu belajar yang tersedia”. Pada penyusunan programme semester, referensi yang digunakan adalah “kalender pendidikan, GBPP mata pelajaran, hasil analisis mata pelajaran, dan format programme semester” (Suherman, 2001, hlm. 120).
Unsur-unsur yang biasanya terdapat di dalam programme semester menurut Sagala (2003, hlm. 165), antara lain:
1. Tujuan
Tujuan yang dicantumkan dalam programme semester adalah tujuan-tujuan yang masih bersifat umum yang diambil dari KI dan KD, yaitu tujuan kurikuler dan tujuan instruksional.
2. Pokok bahasan
Pokok bahasan merupakan judul materi yang akan dipelajari atau diajarkan dalam satu semester. Perencanaan pembelajaran, menyusun pokok bahasan dan sub pokok bahasan dalam satu semester, dengan memperhitungkan bahwa pokok bahasan tersebut dapat diselesaikan dalam satu semester dengan pemenuhan kualitas yang dipersyaratkan.
3. Metode mengajar
Metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Di dalam programme semester hendaknya dicantumkan metode-metode mengajar yang direncanakan akan digunakan dalam mengajarkan setiap pokok bahasan. Penentuan metode mengajar ditentukan juga oleh tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
4. Media dan buku sumber
Di samping metode mengajar untuk setiap pokok bahasan dicantumkan pula media dan buku sumber yang digunakan. Pencantuman buku sumber meliputi nama penulis, judul buku, tahun terbit, dan penerbit, juga bagian atau bab yang diacu dalam pengajaran pokok bahasan.
Media akan memudahkan siswa dalam mengalami, memahami, dan mengerti terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru.
5. Evaluasi pengajaran
Di dalam programme semester hendaknya dicantumkan kegiatan-kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di luar masing-masing pokok bahasan, seperti evaluasi. Evaluasi digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Evaluasi digunakan juga untuk memperbaiki bahan ataupun juga metode pengajaran yang telah digunakan.
6. Waktu
Untuk setiap pokok bahasan dan kegiatan evaluasi dalam semester, perlu dicantumkan jumlah waktu yang dialokasikan, sehingga dapat diketahui sejak awal apakah programme semester yang dibuat tersebut dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun langkah-langkah penyusunan programme semester menurut Suherman (2001, hlm. 122) sebagai berikut:
1. Menghitung jumlah minggu/hari efektif dalam satu semester yang ada dalam kalender pendidikan.
2. Menghitung jumlah jam pelajaran efektif untuk tatap muka dan not tatap muka. Dihitung dengan jumlah minggu efektif dikalikan dengan jam pertemuan.
3. Mendistribusikan alokasi waktu berdasarkan pokok bahasan dalam GBPP, jumlah jam efektif tatap muka, dan kegiatan pada jam efektif not tatap muka.
4. Merumuskan programme alokasi waktu per semester.
Referensi
Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Suherman, W. S. (2001). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Usman, M. U. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/
Post a Comment
Post a Comment