Pengembangan Diri
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Pengembangan diri adalah pengembangan segala potensi yang ada pada diri sendiri, dalam usaha meningkatkan potensi berpikir dan berprakarsa serta meningkatkan kapasitas intelektual yang diperoleh dengan jalan melakukan berbagai aktivitas. Menurut Marmawi (2009, hlm. 176) “pengembangan diri adalah suatu proses meningkatkan kemampuan atau potensi dan kepribadian, serta sosio-emosional seseorang agar terus tumbuh dan berkembang”.
Pengembangan diri berarti mengembangkan bakat yang dimiliki, mewujudkan impian-impian, meningkatkan rasa percaya diri, menjadi kuat dalam menghadapi percobaan, dan menjalani hubungan yang baik dengan sesamanya. “Hal ini dapat dicapai melalui upaya belajar dari pengalaman, menerima umpan balik dari orang lain, melatih kepekaan terhadap diri sendiri maupun orang lain, mendalam kesadaran, dan mempercayai usaha hati” (Tarmudji, 1998, hlm. 29).
Pengembangan diri bukan sebagai mata pelajaran. Hal ini berarti bahwa pelayanan pengembangan diri tidak semata-mata tugas konselor, dan tidak semata-mata sebagai wilayah bimbingan dan konseling. Pengembangan diri dalam bentuk ekstrakurikuler mengandung arti bahwa di dalamnya akan terjadi verifikasi programme berbasis bakat dan minat yang memerlukan pelayanan pembinaan khusus sesuai dengan keahliannya. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan diri bukan substitusi atau pengganti pelayanan bimbingan dan konseling, melainkan di dalamnya mengandung sebagian saja dari pelayanan bimbingan dan konseling yang harus diperankan konselor.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang di dalamnya memuat struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan dilaksanakannya programme pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan diri merupakan proses yang utuh dari awal keputusan sampai puncak sukses dalam mencapai kemandirian serta menuju pada aktualisasi diri. Perubahan dan perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana dia hidup. Untuk mencapai tujuan ini, maka realisasi diri atau biasa disebut aktualisasi diri.
Realisasi diri memegang peranan penting dalam kesehatan jiwa, maka orang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial, ia harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara yang memuaskan dirinya.
Setiap manusia akan memasuki suatu tahap dalam mana menjadikan seorang yang produktif seperti yang diinginkan. Langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai segala sesuatu untuk pengembangan diri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Adapun langkah-langkah tersebut menurut Tarmudji (1998, hlm. 30-35), antara lain:
1. Percaya diri
Syarat utama agar kita mandiri dalam segala hal, yaitu percaya pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri. Tanpa percaya diri, kita akan ragu-ragu dalam segala tindakan kita, bahkan kadang-kadang dapat menyebabkan kita tidak berani berbuat apapun. Kepercayaan diri ini sedikit dipelajari karena sebenarnya terbentuk secara perlahan-lahan dalam kehidupan kita.
2. Belajar dari pengalaman
Belajar bukan terbatas pada saat kita atau waktu suatu pendidikan berlangsung, melainkan merupakan bagian dari keseluruhan hidup kita. Belajar adalah berlangsung seumur hidup.
3. Menghargai waktu
Salah satu keharusan dalam mengembangkan diri ialah belajar bagaimana cara menggunakan waktu dengan baik dan bijaksana. Langkah pertama adalah mengatur waktu ialah dengan menghargai waktu secara tulus dan serius. Perlakukan waktu dengan perhatian yang sama besarnya seperti memperlakukan diri sendiri.
4. Jangan menjadi katak dalam tempurug
Buatlah banyak perjalanan dan lihatlah apa yang terdapat di dunia. Untuk dapat berkembang kita harus berusaha melihat dan mendengar, kemudian berusaha untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan kita. Keinginan tersebut dapat dicapai dengan cara berhubungan dengan orang lain atau lingkungan sekitar.
5. Menghargai diri sendiri dan orang lain
Untuk mengembangkan diri, kita harus menghargai kelebihan dan kekurangan kita. Seseorang akan berkembang bila percaya akan kemampuan yang dimiliki. Demikian juga dengan keberadaan orang lain yang berada di sekitar kita. Kita harus menghargai mereka sebagai orang yang ikut mendukung pengembangan diri.
6. Adanya dorongan untuk berprestasi
Adanya dorongan berperstasi merupakan hal yang penting. Dengan adanya dorongan tersebut kita diharapkan mampu melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif dan aktif dalam berbagai hal, guna mendukung proses pengembangan diri.
Referensi
Marmawi (2009). Persamaan Gender dalam Pengembangan Diri. Jurnal Visi Pendidikan. 1(1), hlm. 172-180.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Tarmudji, T. (1998). Pengembangan Diri. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/
Post a Comment
Post a Comment