Makrame
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Kata makrame berasal dari bahasa Turki miqramah, yang berarti bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu hasil tenunan. Makrame membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan bentuk.
Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di Indonesia. Sebagai contoh dapat kita temukan pada alat panangkap ikan, seperti jala atau jaring, bahkan pada perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang, atau tas. Kesemuaan kerajinan tersebut dikerjakan dengan teknik simpul mengandalkan keterampilan tangan.
Berdasar kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik tersebut pada akhirnya muncul seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa bertujuan menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan. Kerajinan inilah disebut makrame.
Banyak jenis kerajinan makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat-mengikat yang tidak untuk mengikatkan ujung suatu tenunan seperti yang semula dilakukan. Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering kita lihat adalah hasil karya, berupa ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding, keranjang, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja, dan sebagainya. Demikian banyak benda yang dapat dibuat dengan teknik makrame atau menyimpul.
Untuk keperluan latihan dasar belajar makrame, kita perlu mempelajari jenis-jenis simpul dasar. Sebelum berlatih menyimpul, siapkan tali yang ukurannya sesuai kebutuhan. Usahakan tali yang digunakan memiliki sifat lentur atau tidak kaku. Biasanya menggunakan tali dengan bahan nilon atau katun.
Adapun beberapa jenis simpul dasar dijabarkan sebagai berikut:
1. Simpul kepala
2. Simpul rantai
3. Simpul mati
4. Simpul tunggal
5. Simpul ganda
Berikut merupakan sejumlah hasil karya makrame atau menyimpul:
Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/
Post a Comment
Post a Comment