-->

√ Tari Karonsih


Tari Karonsih
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

 Tarian ini melambangkan kisah asmara Dewi Sekartaji yang biasa disebut putri Galuh Candra √  Tari Karonsih

Tari Karonsih berasal dari Jawa Timur. Kata karonsih berasal dari bahasa Jawa kekaron atau sakloron tansah asih yang artinya keduanya saling mencintai. Tarian ini melambangkan kisah asmara Dewi Sekartaji yang biasa disebut putri Galuh Candra Kirana dengan kekasihnya yang bernama Panji Asmara Bangun.
Tari Karonsih sering ditampilkan pada acara resepsi pernikahan. Diharapkan dengan adanya tarian ini, maka percintaan kedua mempelai bagaikan cinta kasih Galuh Candra Kirana dengan Panji Asmara Bangun. Tarian ini mengisahkan kecintaan dan kerinduan Galuh Candra Kirana saat ditinggal oleh suaminya, Panji Asmara Bangun.
Galuh Candra Kirana merupakan putri dari Kerajaan Kertamata asal Kediri dan Panji Asmara Bangun adalah putra dari Prabu Lembu Amiluhur Raja Jenggala. Dikisahkan Panji Asmara Bangun harus meninggalkan keraton dengan menyamar sebagai orang biasa untuk mengetahui keadaan seluruh masyarakat Kerajaan Kediri. Kepergian tanpa pamit tersebut membuat Galuh Candra Kirana menjadi kelimpungan. Sebagai seorang istri, ia merasa kehilangan akan belahan jiwanya. Bersama inangnya, Galuh Candra Kirana berusaha mencari keberadaan Panji Asmara Bangun. Galuh menunggu dan terus menunggu kedatangan sang suami, tetapi yang ditunggu tidak kunjung datang. Galuh mencari keberadaan Panji Asmara Bangun dan dia berdoa kepada Sang Maha Kuasa, agar tidak terjadi sesuatu kepada suami tercintanya. Tanpa dia sadari, di tengah-tengah doanya, sang pujaan hati datang menghampiri, tetapi dengan sedikit jual mahal. Galuh lalu pergi, kecewa karena dibiarkan menunggu terlalu lama. Mengetahui bahwa sang istri kecewa, Panji Asmara Bangun mencoba merayunya dengan berbagai cara. Mulai dari mengejarnya hingga mengambilkan bunga kesukaan Galuh dan memakaikannya di kepala Galuh Candra Kirana. Akhirnya Galuh takluk dan gembira menari bersama suaminya tercinta.
Tarian ini biasanya ditampilkan pada pesta perkawinan adat Jawa. Setelah upacara adat bersama sanak keluarga, pengantin bersama kedua orang tua dan pager ayu diiringi penari cucuk lampah menuju pelaminan. Setelah duduk di pelaminan inilah Tari Karonsih ditampilkan, namun ada juga yang menampilkan penari pria sebagai tokoh Panji Asmara Bangun ikut mengiringi pengantin sebagai penari cucuk lampah. Sebelum pernikahan dimulai, biasanya penari pria akan membimbing pengantin dan keluarga menuju ke pelaminan.
Dengan iringan ladrang temanten, penari dan pengantin serta keluarga berjalan bersama ke pelaminan. Penari pria akan menari gila-gilaan atau hanya tayungan (berjalan pelan untuk penari putra alus dan gagah). Ketika semua pengantin dan semua keluarga sudah berada di pelaminan, Tari Karonsih pun langsung disajikan setelah berdoa bersama dan beberapa patah kata dari keluarga.

Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter