Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sebagai upaya mempertahankan kehidupan. Morfologi merupakan bagian dari makhluk hidup yang berupa bentuk dan fungsi dari bagian tubuh makhluk hidup.
Adaptasi morfologi dapat tejadi pada tumbuhan maupun hewan. Adaptasi morfologi merupakan adaptasi yang dilakukan oleh makhluk hidup sebagai upaya menyesuaikan diri dengan lingkungan disertai perubahan pada bentuk dan alat tubuhnya.
Adaptasi morfologi pada tumbuhan ditandai dengan perubahan atau perbedaan pada bentuk daun, akar, dan batang tumbuhan sebagai bukti penyesuaian diri terhadap lingkungan. Adaptasi morfologi pada tumbuhan terbagi atas:
1. Adaptasi xerofit
Tumbuhan xerofit adalah jenis tumbuhan yang hidup di tempat-tempat kering dan minim air, seperti di gurun dan savana. Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan tersebut, misalnya kaktus dan bunga mentega. Bentuk adaptasi yang dilakukan tumbuhan, yaitu dengan menyesuaikan bentuk daun, akar, dan bagian-bagian tubuh lainnya. Bentuk perubahan yang terjadi sebagai berikut:
a. Daun pada tumbuhan xerofit umumnya berbentuk menyerupai duri atau cenderung kecil-kecil. Luas permukaan daun yang kecil ini berfungsi untuk memperkecil proses penguapan sehingga menghindari kehilangan air terlalu banyak pada tubuh tumbuhan.
b. Akar pada tumbuhan xerofit umumnya memiliki bentuk yang panjang dan menyebar ke segala arah. Tujuannya adalah mencari sumber air untuk kebutuhan tumbuhan. Dengan begitu, kebutuhan air tumbuhan akan tercukupi karena jangkauan penyerapan air dalam tanah semakin luas.
c. Tumbuhan xerofit memiliki sedikit stomata dan tubuhnya dilapisi lapisan lilin secara menyeluruh. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir laju transpirasi pada tubuh tumbuhan dikarenakan suhu udara tempat hidupnya sangat tinggi. Tumbuhan membatasi diri dari proses transpirasi untuk meminimalisir penggunaan cadangan air dalam tubuh tumbuhan.
2. Adaptasi hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah jenis tumbuhan yang hidup di perairan. Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan ini, misalnya teratai dan eceng gondok. Tumbuhan ini hidup di atas permukaan air dan mengambang. Tumbuhan jenis ini mendapat unsur hara langsung dari air. Bentuk adaptasi yang dilakukan tumbuhan, yaitu dengan menyesuaikan bentuk daun, akar, dan bagian-bagian tubuh lainnya. Bentuk perubahan yang terjadi sebagai berikut:
a. Tumbuhan hidrofit memiliki akar yang pendek dan halus atau kecil-kecil. Hal ini bertujuan untuk membatasi penyerapan air yang terlalu banyak untuk tubuhnya.
b. Tumbuhan hidrofit memiliki tangkai daun berongga, bertujuan untuk membatasi penyerapan air.
c. Tumbuhan hidrofit memiliki banyak stomata yang terletak pada permukaan daun. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan laju transpirasi tumbuhan dan membuang kelebihan air dalam tubuh dengan penguapan.
3. Adaptasi higrofit
Tumbuhan higrofit adalah jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan yang lembab. Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan ini, misalnya tumbuhan paku, keladi, dan lumut. Bentuk adaptasi yang dilakukan tumbuhan, yaitu dengan menyesuaikan bentuk daun, akar, dan bagian-bagian tubuh lainnya. Bentuk perubahan yang terjadi sebagai berikut:
a. Tumbuhan jenis higrofit mampu menyesuaikan jumlah stomata untuk meningkatkan laju transpirasi. Stomata berada di permukaan daun dan berfungsi sebagai alat untuk penguapan. Pada tumbuhan higrofit, penguapan yang terjadi berfokus pada penyeimbangan kebutuhan tubuh tumbuhan, karena tumbuhan sudah mendapat cukup asupan air dari lingkungan yang lembab.
b. Bentuk daun lebar, tipis, dan jumlahnya lebih banyak. Hal ini berfungsi untuk menyesuaikan laju transpirasi. Semakin banyak jumlah daun, maka laju transpirasi yang terjadi semakin banyak.
4. Adaptasi halofit
Tumbuhan halofit adalah jenis tumbuhan yang tumbuh serta hidup dengan baik di daerah pantai. Tumbuhan halofit tahan terhadap kadar garam yang tinggi pada air laut. Contoh tumbuhan halofit adalah tumbuhan mangrove. Tumbuhan ini dapat dapat hidup pada kawasan pesisir pantai yang keberadaannya dipengaruhi oleh pasang surut air laut yang mendekati ketinggian rata-rata air laut.
5. Adaptasi mesofit
Tumbuhan mesofit adalah jenis tumbuhan yang hidup di daerah yang tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu basah. Tumbuhan mesofit ini dapat dengan mudah kita temui di sekitar lingkungan kita tinggal. Jenis tumbuhan ini sangat beragam, antara lain mangga, pisang, pepaya, rambutan, dan sebagainya.
Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/
Post a Comment
Post a Comment