Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Android
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Android merupakan suatu software (perangkat lunak). Menurut Purwantoro, Rahmawati, dan Tharmizi (2013, hlm. 177) “android digunakan pada mobile device (perangkat berjalan) yang meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi inti”. Sedangkan menurut Satyaputra dan Aritonang (2014, hlm. 2) android adalah “sebuah sistem operasi untuk smartphone dan tablet”. Sistem operasi dapat diilustrasikan sebagai jembatan antara device dan penggunaannya, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan device-nya dan menjalankan aplikasi-aplikasi yang tersedia pada device.
“Android merupakan sistem operasi yang dikembangkan untuk perangkat mobile berbasis Linux” (Stephanus, 2011, hlm. 2). Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc. pada tahun 2003, kemudian dibeli oleh Google pada tahun 2005. Google memprakarsai dan memimpin konsorsium Open Handset Alliane (OHA), yang salah satu misi utamanya adalah pengembangan platform android. OHA merupakan aliansi bisnis yang beranggotakan lebih dari lxxx perusahaan. Tujuan utamanya adalah mengembangkan standar terbuka untuk android. Anggotanya antara lain Google, HT, Sony, Dell, Intel, Motorola, Qualcomm, dan lain-lain.
Menurut Huda (2013, hlm. 4-5) “komponen aplikasi merupakan bagian penting dari sebuah android”. Setiap komponen mempunyai fungsi yang berbeda, namun bersifat saling berhubungan. Adapun komponen aplikasi, antara lain:
1. Activity
Activity merupakan satu halaman antarmuka yang bisa digunakan oleh user untuk berinteraksi dengan aplikasi. Biasanya dalam satu activity terdapat button, spinner, list, view, edit text, dan sebagainya. Satu aplikasi dalam android dapat terdiri atas lebih dari satu activity.
2. Services
Service merupakan komponen aplikasi yang dapat berjalan secara background, misalnya digunakan untuk memuat information dari server database. Selain itu, aplikasi pemutar musik atau radio juga memanfaatkan service supaya aplikasinya bisa tetap berjalan, meskipun pengguna melakukan aktivitas dengan aplikasi lain.
3. Contact provider
Komponen ini digunakan untuk mengelola information sebuah aplikasi, misalnya kontak telepon. Siapa pun bisa membuat aplikasi android dan dapat mengakses kontak yang tersimpan pada sistem android. Oleh karena itu, agar dapat mengakses kontak, user memerlukan komponen contact provider.
4. Broadcast receiver
Fungsi komponen ini adalah penerima pesan. Kasus baterai lemah merupakan kasus yang sering dialami handphone android. Sistem android dirancang untuk menyampaikan pengumuman secara otomatis, jika baterai habis. Apabila aplikasi yang dibuat dilengkapi dengan komponen broadcast receiver, maka user dapat mengambil tindakan menyimpan, kemudian menutup aplikasi atau tindakan yang lain.
Android adalah sistem operasi issue dan dapat di-costumize dengan mengkonfigurasikan hardware dan software. Menurut Lee (2011, hlm. 3) android memiliki beberapa fitur berikut:
1. Storage (penyimpanan), menggunakan SQLite, relational database.
2. Connectivity, supports GSM/EDGE, IDEN, CDMA, EV-DO, UMTS, Bluethooth, WiFi, LTE, dan WiMax.
3. Messaging, seperti SMS dan MMS.
4. Web browser, didasarkan pada open-source WebKit bersama dengan Chrome’s V8 Java Script engine.
5. Media support, seperti H.263, H.264, MPEG-4 SP, AMR, AMR-WB, AAC, HE-AAC, MIDI, Ogg Vorbis, WAV, JPEG, PNG, GIF, dan BMP.
6. Hardware support, seperti akselerasi sensor, kamera, digital kompas, proximity sensor, dan GPS.
7. Multi-touch.
8. Multi-tasking.
9. Flash support.
10. Tathering, support sharing koneksi internet.
Media pembelajaran berbasis aplikasi android merupakan suatu yang cukup baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Media ini biasanya sudah berbentuk sebuah aplikasi pendidikan ataupun aplikasi yang memuat materi dan bahan belajar. Produk aplikasi tersebut dapat diunduh pada smartphone yang bersistem operasi android, biasanya sudah tersedia di google play atau play store.
Penggunaan aplikasi android sebagai media pembelajaran adalah sesuatu yang menarik dan baru dalam dunia pendidikan Indonesia, aplikasi android telah memberi warna baru dalam perkembangan media pembelajaran. Penggunaan aplikasi ini membuat media pembelajaran semakin menarik dan beragam. Namun, penggunaan aplikasi android sebagai media pembelajaran tidak hanya dinilai dari satu sisi. Aplikasi android harus mempunyai tujuan untuk memberikan motivasi kepada peserta didik dan harus mampu merangsang peserta didik untuk selalu mengingat apa yang sudah dipelajari, serta mampu memberi rangsangan belajar bagi peserta didik. Dengan demikian, penggunaan aplikasi android sebagai media pembelajaran harus memenuhi sejumlah kriteria menurut Sanaky (2013, hlm. 208), sebagai berikut:
1. Kemudahan navigasi, artinya sebuah plan media harus dirancang sederhana, rapi, dan seindah mungkin.
2. Ada kandungan kognisi.
3. Pengetahuan dan presentasi informasi, kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari plan itu sendiri, apakah plan itu telah memenuhi kebutuhan suatu pembelajaran.
4. Integrasi media, yaitu media harus mampu mengintegrasikan aspek tujuan pembelajaran, materi yang harus dipelajari, metode artinya variasi metode yang digunakan dan kemampuan pembelajar.
5. Untuk menarik minat pembelajar, plan media harus memiliki tampilan yang artistik dan memperhatikan estetika.
6. Fungsi secara keseluruhan, artinya plan yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga pada waktu selesai menjalankan sebuah plan belajar, siswa akan merasa telah belajar sesuatu dengan nyaman dan menyenangkan.
Referensi
Huda, A. A. (2013). 24 Jam Pintar Pemrograman Android. Yogyakarta: Andi Offset.
Lee, W. M. (2011). Beginning Android Application Development. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Purwanto, S., Rahmawati, H., & Tharmizi, A. (2013). Mobile Searching Objek Wisata Pekanbaru Menggunakan Location Base Service (LBS) Berbasis Android. Jurnal Politeknik Caltex Riau, 1(1), hlm. 169-181.
Sanaky, H. A. H. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaban Dipantara.
Satyaputra, A., & Aritonang, E. M. (2014). Beginning Android Programming amongst ADT Bundle. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Stephanus, H. S. (2011). Mudah Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta: Andi Offset.
Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/
Post a Comment
Post a Comment