Pengetahuan Dasar Kriket untuk Anak Sekolah Dasar
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Asal mula permainan kriket masih belum bisa dipastikan. Namun, ada bukti yang mengarahkan bahwa selama masa Saxon atau Norman sebuah permainan mirip kriket dimainkan oleh anak-anak yang tinggal di Weald, sebuah kawasan hutan lebat di sebelah selatan Inggris. Permainan anak ini diyakini terus bertahan dan berkembang menjadi permainan yang dimainkan oleh orang dewasa pada awal abad ke-17.
Permainan kriket modern bermula dari Inggris, kemudian diperkenalkan ke Amerika Utara. Pertandingan kriket bertaraf internasional pertama kali dilaksanakan pada tahun 1844.
Kriket merupakan permainan yang telah lama dikenal masyarakat dunia, khususnya negara-negara berlatar belakang sejarah yang mengadopsi budaya dan tradisi bangsa Inggris, seperti India, Pakistan, Australia, dan sebagainya. Esensi dasar dari olahraga ini adalah semangat serta keselarasan antara persaingan sehat, kerja sama tim yang company dan kompak.
Beberapa puluh tahun setelah kelahiran olahraga kriket, barulah di tahun 1909 dibentuk dewan kriket internasional yang bernama International Cricket Council atau ICC. Saat ini ICC bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab dan beranggotakan 106 negara.
Kriket adalah sebuah olahraga tim yang dimainkan antara dua kelompok, yang masing-masing terdiri atas sebelas orang. Kriket merupakan permainan yang menggunakan pemukul dan bola. Tujuan permainannya adalah untuk mencetak lebih banyak run (angka) dibandingkan tim lawan.
Di dalam permainan kriket, terdapat tahapan yang harus dilalui sebelum pertandingan dimulai. Kapten tim melakukan undian koin untuk menentukan siapa yang akan memukul pertama, yang berarti mengambil innings pertama. Innings adalah istilah untuk setiap babak permainan. Di dalam tiap innings, salah satu tim memukul, berusaha untuk mencetak run (angka), sementara tim lainnya melempar dan menjaga bola (fielding), berusaha untuk menghentikan skor dan men-dismiss pemukul, mengakhiri giliran memukul.
Setelah satu innings berakhir, kedua tim bertukar peran. Satu pertandingan dapat terdiri atas dua atau empat innings, tergantung jenis pertandingannya. Pertandingan empat innings biasanya dimainkan selama tiga sampai lima hari, sementara pertandingan dua innings biasanya selesai dalam satu hari. Di dalam satu innings, kesebelas pemain fielding (tim jaga) berada di atas lapangan, namun hanya dua pemain tim memukul yang berada di lapangan dalam satu waktu. Urutan pemukul biasanya diumumkan sebelum pertandingan, namun masih dapat diubah.
Tujuan utama setiap tim adalah mencetak lebih banyak run dari lawan. Pada beberapa format kriket, tim juga harus men-dismiss semua pemukul lawan dalam innings terakhir mereka agar bisa menang. Hasil dinyatakan draw, jika tidak semua pemukul ter-dismiss. Pada semua format kriket, umpire (wasit) dapat menghentikan dan/atau membatalkan pertandingan jika keadaan, seperti hujan atau pencahayaan buruk, tidak memungkinkan kelangsungan permainan.
Tim jaga dan pemukul menggunakan peralatan pelindung dikarenakan kerasnya bola yang dilempar dengan kecepatan mencapai 145 km/jam menimbulkan risiko terkena benturan bola. Pakaian pelindung termasuk bantalan kaki (dirancang untuk melindungi lutut dan tulang kering), sarung tangan, helm, dan pelindung selangkangan.
Peralatan Pelindung Kriket
Lapangan kriket biasanya berbentuk lingkaran atau oval. Batas luar surface area permainan ditandai dengan pembatas (boundary) yang dapat berupa pagar, ujung tribun penonton, tali tambang, dan/atau garis di rumput. Boundary sedapat mungkin ditandai sepanjang keseluruhan sisi lapangan. Di tengah lapangan terdapat pitch berbentuk persegi panjang. Di tiap ujung pitch terdapat struktur sasaran yang disebut wicket, jarak antar wicket adalah 22 yard (20 meter). Pitch adalah permukaan rata selebar iii meter, dengan rumput lebih pendek dari lapangan bagian luar. Tiap wicket terdiri atas tiga stump, batang kayu sepanjang 28 inches (710 mm) yang ditancapkan ke tanah dalam posisi segaris, dan dua bail yang ditaruh di atas sela-sela stump.
Lapangan Kriket
Pada olahraga kriket terdapat lima bagian yang masing-masing memiliki tugas dan peran berbeda, yakni:
1. Melempar bola (bowling).
2. Memukul bola (batting).
3. Menjaga (fielding).
4. Menangkap (catching).
5. Penjaga stump (wicket keeper).
Cara bermain kriket secara umum dijabarkan sebagai berikut:
1. Saat pertandingan dimulai, tim penjaga masuk ke dalam lapangan, kemudian disusul dua pemukul masuk ke lapangan.
2. Kedua pemukul berdiri di depan stump masing-masing yang berada di atas lapangan atau pitch. Posisi kedua pemukul saling berseberangan.
3. Pemukul pertama siap memukul bola dan pemukul kedua siap untuk berlari ke ujung stump lain, yaitu ke arah pemukul pertama. Kemudian, berlari kembali jika bola belum diambil oleh regu fielding.
4. Apabila salah satu pemukul ter-dismiss, maka digantikan oleh pemukul lainnya dan begitu seterusnya. Pemukul yang sudah ter-dismiss tidak dapat memukul lagi.
5. Setiap pemukul berusaha memukul bola sebanyak mungkin untuk mengumpulkan run (angka).
6. Setelah itu, kedua tim bertukar posisi antara tim jaga dan tim memukul.
7. Apabila salah satu tim memperoleh nilai lebih tinggi daripada tim lainnya, maka tim tersebut dikatakan menang.
Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/
Post a Comment
Post a Comment