-->

√ Sistem Pendidikan Dasar Singapura


Sistem Pendidikan Dasar Singapura
Karya: Rizki Siddiq Nugraha

 Sistem pendidikan dasar Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki b √  Sistem Pendidikan Dasar Singapura

Sistem pendidikan dasar Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendakatan yang fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa. Selama bertahun-tahun Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan private dan mengembangkan bakat.
Salah satu keunikan sistem pendidikan dasar di Singapura terletak pada kebijakan dua bahasa (Bahasa Inggris dan Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap di mana inovasi dan semangat kewirausahaan menjadi hal yang sangat diutamakan. Para individu menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan dipersiapkan untuk menyongsong masa depan.
Sekolah-sekolah di Singapura terkenal dengan standarnya yang tinggi dalam hal kegiatan belajar mengajar, terbukti melalui perbandingan lokakarya internasional seperti Third International Mathematics as well as Science Study (TIMSS) yang menunjukkan bahwa mayoritas penyelenggaraan sekolah di Singapura telah mempunyai standar internasional, khususnya dalam mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan.
Pendidikan pra sekolah diselenggarakan oleh taman kanak-kanak dan pusat perawatan anak, terdiri atas plan tiga tahun untuk anak usia iii hingga vi tahun. Taman kanak-kanak di Singapura dilaksanakan oleh yayasan masyarakat, perkumpulan keagamaan, organisasi sosial dan bisnis di bawah kementerian pendidikan. Sedangkan pusat perawatan anak mendapat izin dari menteri pengembangan masyarakat dan olahraga.
Kebanyakan dari taman kanak-kanak menyelenggarakan dua sesi sehari dengan tiap sesi pelatihan dari two sampai iv jam, v hari setiap minggunya. Pada umumnya kurikulum meliputi plan bahasa Inggris dan bahasa asing dengan pengecualian terhadap sistem luar negeri, yaitu pada sekolah internasional yang menawarkan plan taman kanak-kanak bagi anak-anak ekspatriat. Periode pendaftaran bagi setiap taman kanak-kanak dan pusat perawatan berbeda-beda. Kebanyakan dari pusat perawatan anak menerima siswa dari negara manapun sepanjang tahun selama masih ada ketersediaan tempat.
Anak di Singapura menjalani pendidikan dasar selama vi tahun, terdiri atas empat tahun tahap dasar pertama, yaitu sekolah dasar kelas 1 sampai iv dan tahap orientasi tahun ke dua, yaitu sekolah dasar kelas v dan 6.
Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri atas pengajaran Bahasa Inggris, Bahasa Daerah, dan Matematika, dengan mata pelajaran tambahan seperti musik, kesenian dan kerajinan tangan, pendidikan fisik, dan pembelajaran sosial. Adapun ilmu pengetahuan sudah diajarkan sejak kelas iii sekolah dasar.
Untuk memaksimalkan potensi anak, siswa diarahkan menurut kemampuan belajar mereka sebelum memasuki tahap orientasi. Padah akhir kelas vi sekolah dasar, siswa mengikuti Primary School Leaving Examinition (Ujian Kelulusan Sekolah Dasar). Kurikulum sekolah dasar Singapura telah digunakan sebagai model internasional, khususnya mengenai metode belajar matematika. Siswa asing dari negara manapun dapat diterima di sekolah dasar Singapura asalkan masih ada tempat yang tersedia.
Sekolah lanjutan di Singapura terdiri atas sekolah dengan dana pemerintah, bantuan pemerintah, dan biaya sendiri. Para siswa mengikuti pendidikan lanjutan selama iv atau v tahun melalui plan spesial, cepat, atau normal. Program spesial dan cepat mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian Singapore-Cabridge General Certificate of Education ‘Ordinary’ (CGE ‘O’) pada tingkat empat. Siswa pada plan normal dapat memilih jurusan akademik atau teknik, yang keduanya mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian Singapore-Cabridge General Certificate of Education ‘Normal’ (CGE ‘N’) pada tingkat empat dan jika hasilnya memuaskan, maka siswa akan mengikuti ujian CGE ‘O’ pada tingkat lima.
Kurikulum pendidikan lanjutan mencakup Bahasa Inggris, Bahasa Daerah, Matematika, Ilmu Pengetahuan dan Kemanusiaan. Pada tingkat lanjutan ke-3, siswa dapat memilih pilihan mereka sendiri tergantung apakah mereka di jurusan seni, ilmu pengetahuan, perniagaan, atau teknik terapan.
Kurikulum pada sekolah lanjutan di Singapura dikenal di seluruh dunia atas kemampuannya untuk mengembangkan siswa melalui pemikiran yang kritis dan keterampilan intelektual yang mumpuni.
Singapura memiliki metode pembelajaran bertaraf internasional, infrastruktur pendidikan canggih, dan atmosfer belajar nyaman di tengah keharmonisan multibudaya masyarakatnya. Para peserta didik di Singapura juga dipersiapkan sejak dini menjadi warga global yang berdaya saing tinggi.
Penyelenggaraan evaluasi pendidikan di Singapura tidak berbeda dengan pendidikan di Indonesia, yakni mengadakan Ujian Nasional. Untuk pelajar yang sudah duduk di kelas iv plan spesial dan cepat atau di kelas v plan normal sudah harus mengikuti 0 level exam untuk lulus dari sekolah lanjutan. Di dalam 0 level exam terdapat tujuh pelajaran yang harus diikuti, antara lain v mata pelajaran pokok dan two mata pelajaran pilihan. Kelima pelajaran pokok tersebut adalah Bahasa Inggris, Bahasa Daerah, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (biologi, fisika, kimia), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (sejarah, geografi, sosiologi), serta dua mata pelajaran pilihan dari nutrisi dan makanan, ilmu pengetahuan dan teknologi, atau desain dan teknologi. Semua mata pelajaran tersebut memiliki nilai minimum. Bagi siswa yang tidak bisa mendapatkan nilai minimum akan tetap lulus, tetapi pada ijazah mereka akan ada nilai merah. Jika mereka tidak ingin ada nilai merah dalam ijazah, maka mereka boleh mengulangi satu tahun di kelas yang sama.
Setelah sekolah lanjutan, masih ada satu lagi jenjang sebelum mereka masuk universitas, yaitu centralised found dan junior colleges (sekolah persiapan menuju tingkat universitas). Untuk mereka yang memiliki nilai bagus dapat langsung ke junior colleges yang lamanya two tahun, sedangkan jika mereka tidak memiliki nilai yang cukup, maka mereka melanjutkan ke centralised institute yang waktunya lebih lama, yakni iii tahun.

Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter