Mengajarkan Anak Mengendarai Sepeda
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Belajar mengendarai sepeda adalah momen penting bagi setiap anak. Naik sepeda dapat menjadi olahraga yang menyenangkan bagi anak. Anak biasanya belajar mengendarai sepeda pada usia three sampai 8 tahun.
Belajar mengendarai sepeda menjadi kemampuan penting yang perlu dikuasai setiap anak. Tentu akan ada insiden jatuh atau luka di lutut pada awal latihan, tetapi setelah anak menguasai cara mengendarai sepeda, kemampuan ini akan bermanfaat seumur hidupnya.
Selain dapat membuat fisik lebih sehat, ada banyak manfaat dalam mengendarai sepeda, antara lain:
1. Bersepeda membantu anak aktif
Mendorong anak mengendarai sepeda, membantu ia membangun kebiasaan sehat yang mungkin bisa dipertahankan seumur hidup.
2. Bersepeda baik untuk kesehatan mental dan belajar anak
Bersepeda bukan hanya meningkatkan kebugaran fisik, melainkan juga bermanfaat untuk perkembangan belajar dan kesehatan mental anak. Saat anak melakukan aktivitas fisik secara teratur, ia juga akan lebih bahagia, serta akan memberi anak lebih banyak kesempatan untuk melakukan interaksi.
3. Aktivitas yang dapat dilakukan dan dinikmati seluruh keluarga
Bersepeda adalah aktivitas yang dapat dinikmati seluruh usia. Ayah, ibu, anak, dan bahkan kakek-nenek bisa menemani anak bersepeda. Perlu diingat bahwa inti bersepeda bersama keluarga adalah bersenang-senang. Jadi, mulailah dengan perlahan dan perbanyak jeda istirahat untuk si kecil agar tidak kecapekan.
4. Baik bagi lingkungan
Mengajarkan anak mengendarai sepeda juga memiliki manfaat bagi lingkungan dalam jangka panjang. Menggunakan sepeda untuk pergi ke rumah teman atau sekolah jika jaraknya dekat, dapat menurunkan emisi karbon, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan mengatasi masalah parkir. Polusi dan kemacetan berkurang berarti lingkungan tempat tinggal sekitar kita jadi lebih bersih, lebih sehat, dan dapat mengurangi stress.
Adapun hal yang perlu dipersiapkan untuk mengajari anak mengendarai sepeda, antara lain:
1. Sering melihat kakaknya, teman, atau tetangga mengendarai sepeda. Hal ini dapat menjadi dorongan bagi anak untuk belajar.
2. Ketersediaan tempat yang aman untuk belajar bersepeda.
3. Merasa tertarik untuk belajar mengendarai sepeda.
Beberapa anak dapat mulai mengayuh sepeda roda tiga ketika berusia 1 hingga three tahun. Kebanyakan anak dapat mengendarai sepeda roda tiga dengan baik pada usia sekitar three tahun.
Saat harus memutuskan apakah anak harus mengendarai sepeda roda tiga dulu atau langsung ke sepeda roda dua dengan training wheels, beberapa orang tua lebih memilih salah satunya saja dengan alasan agar lebih hemat, tetapi banyak juga yang memilih keduanya. Sebenarnya dari kedua pilihan tersebut sama-sama baiknya.
Perlu diperhatikan untuk tidak membeli sepeda yang terlalu besar bagi anak. Hal ini dapat memperlambat dan menghambat proses belajar anak. Pastikan anak dapat berdiri dengan kedua kaki menapak tanah saat duduk di sepeda. Ia harus nyaman dan mempunyai kontrol terhadap sepeda yang dinaiki.
Helm harus terpasang di kepala, harus menutupi hingga bagian tengah dahi, tidak lebih dari 1 inci di atas alis. Bila helm terlalu tinggi di atas dahi atau bergerak-gerak lebih dari 1 inci ketika anak mendorong helm dari depan ke belakang atau ke samping, kita perlu mengganti helm dengan ukuran yang lebih pas. Anak juga dapat mengenakan sarung tangan, bantalan siku dan lutut saat bersepeda, dan pastikan tali sepatu terikat kencang, serta hindari celana yang longgar. Kesemuaan hal tersebut perlu dilakukan agar anak tetap aman saat belajar mengendarai sepeda.
Langkah-langkah mengajarkan anak mengendarai sepeda dijabarkan secara terperinci, sebagai berikut:
1. Belajar bersepeda tanpa pedal, naik ke atas sepeda, dan meluncur
Minta anak duduk di sepeda agar ia bisa merasakan sensasi untuk menyeimbangkan sepeda. Setelah itu, tantang anak untuk mengangkat kaki dan meluncur. Anak dapat naik ke sepeda kita terlebih dahulu dan tunjukkan bagaimana cara meluncur dengan kaki terentang untuk menjaga keseimbangan.
Lalu coba permainan ini, hitung hingga 10 dan lihat apakah anak bisa meluncur dengan kaki tanpa menyentuh tanah selama 10 detik. Perlahan tambahkan waktunya ketika anak jadi lebih percaya diri. Coba nyanyikan lagu selama anak meluncur dengan kaki tidak menyentuh tanah.
2. Belajar bersepeda tanpa pedal, berbelok, dan mengemudi
Setelah anak menguasai kemampuan untuk bergerak, meluncur, dan menikmatinya, lanjutkan untuk mengajarinya berbelok dan mengemudi. Mulailah dengan belokan memutar yang mudah. Buat latihan lebih seru dengan permainan mudah berikut:
a. Sediakan kerucut lalu lintas di pola tertentu dan minta anak berlatih mengemudi melewatinya.
b. Tempatkan sebuah benda di tengah jalan tempat latihan bersepeda dengan jarak 10 meter dari anak dan minta ia menuju benda tersebut dengan sepeda. Permainan ini mengajarkan anak untuk memperhatikan sesuatu lebih dulu, baru mengarahkan sepeda ke target tertentu. Coba tempatkan benda lain di jarak xv meter, lalu xx meter.
3. Naik sepeda dengan pedal
Setelah anak dapat meluncur dengan kaki di atas, berbelok ketika meluncur, dan melihat ke depan ketika mengemudi, waktunya untuk memasang kembali pedal sepeda. Untuk saat ini, pastikan sadel tetap di posisi rendah agar anak dapat meletakkan kedua kaki di tanah untuk behenti.
4. Berlatih kesadaran pedal
Ajarkan anak untuk duduk di sepeda dengan mata tertutup dan kita bisa bersamanya untuk menstabilkan sepeda. Minta anak menaikkan lutut sampai di atas pinggang dan lalu minta ia mencari pedal dengan menggunakan kakinya.
5. Mengayuh sepeda
Ajarkan anak mulai bergerak dari posisi berhenti. Minta anak duduk di sepeda dengan satu kaki menapak tanah dan kaki lain pada pedal. Ajarkan anak menekan pedal ke bawah. Seperti teknik meluncur yang telah ia kuasai, tekanan ini akan membuat sepeda mulai bergerak. Agar anak stabil saat ia bergerak ke depan, kita dapat menempatkan satu tangan pada bahu atau sadel sepeda.
6. Mengemudi dan mengayuh sepeda
Ketika anak terbiasa mengayuh sepeda, ia dapat mulai berlatih berbelok. Minta anak bergerak membentuk lingkaran dan angka 8. Buat latihan lebih seru dengan permainan, seperti atur kerucut lalu lintas atau benda lain untuk anak lewati. Setelah belokan sederhana dapat dikuasai, coba pola yang lebih rumit. Misalnya, kita bisa letakkan three benda sehingga membentuk pola tertentu. Minat anak untuk coba melewatinya.
7. Menghentikan sepeda
Minat anak berlatih perlahan menekan rem hingga ia bisa menggunakannya tanpa terjatuh. Untuk melatih kemampuan mengerem, coba permainan berikut, tempatkan benda sekitar 10 sampai xx kaki di depan anak dan minta anak berhenti sebelum menabraknya. Setelah itu, variasikan jaraknya dan minta anak untuk berhenti.
8. Mengikuti arahan
Setelah anak semakin jago mengendarai sepeda, gunakan sepeda kita dan minta anak mengikuti kita. Kayuh sepeda dengan kecepatan lambat di expanse yang mudah, dan sesekali berbelok. Lakukan juga latihan menggunakan kerucut lalu lintas.
Ingat untuk menyemangati anak agar berhasil, bukan fokus pada kesalahan yang dibuat anak. Salah satu bagian penting dari bersepeda bersama anak adalah tahu kapan berhenti dan beristirahat. Setelah anak dapat menguasai kemampuan ini, kita bisa jadikan bersepeda sebagai acara keluarga.
Berikut ini beberapa hal yang perlu dihindari ketika mengajarkan anak mengendarai sepeda:
1. Latihan di jalan raya
Jalan raya adalah tempat yang berbahaya bagi anak untuk belajar mengendarai sepeda. Mulailah mengajarkan anak mengendarai sepeda di taman, lapangan, atau expanse parkir yang kosong.
2. Menahan sepeda dan mendorongnya sepanjang jalan
Saat kita berlari di samping sepeda, tidak melepas pegangan dari sadel dan membantu anak meluncur, ini akan membuat sepeda oleng dan bertolak belakang dengan teknik keseimbangan yang harus dipelajari anak.
3. Memaksa anak terlalu dini bergerak lebih cepat atau lebih jauh
Meskipun anak sudah bisa mengayuh sepeda dengan lancar, tetapi ini tidak berarti mereka siap untuk bersepeda jarak jauh. Biarkan mereka berlatih sebentar dengan kemampuan mereka. Jangan paksa mereka bersepeda di jalan atau di tempat yang mereka belum siap.
4. Memaksakan target pada anak
Setelah kita berhasil mengajarkan anak mengendarai sepeda, jangan anggap ini seperti latihan sepeda untuk event yang lebih besar. Tujuan kita mengajarkan cara bersepeda ke anak adalah agar anak terbiasa bersepeda dan menyukainya, bukan menyuruhnya menjadi atlet sepeda sesuai keinginan kita. Cukup nikmati prosesnya dan nikmati waktu belajar sepeda bersama anak.
5. Merasa tertekan saat mengajarkan anak mengendarai sepeda
Kita pasti mudah sekali merasa frustrasi saat anak tidak menerapkan apa yang kita ajarkan. Tetapi kita harus bersabar, dan membuat proses belajarnya lebih seru agar bisa membantu anak belajar mengendarai sepeda lebih mudah. Belajar mengendarai sepeda seharusnya tidak boleh terasa seperti sebuah kewajiban dan harus disertai reward yang memotivasi anak.
Sumber https://www.tintapendidikanindonesia.com/
Post a Comment
Post a Comment